Nonton bareng 24 Mei 2010

Nonton bareng 24 Mei 2010

Thursday, May 17, 2018

Ketika ketemu murid yg pendiam dan pemalu (kisah anak2 hebat, bagian 5)

Usianya belum genap 7 th, anak ini sangat pemalu dan tdk byk bicara. Inilah tantanganku utk menghadapinya, membimbingnya utk mau bercerita apa yg ada di hati dan fikirannya. Sehingga aku bisa lebih mudah mengetahui apa maunya, apa dia senang atau tidak, apa dia merasa capek atau tidak.....saya hanya berusaha membaca fikirannya dari gerak tubuhnya dan mimik mukanya.  Satu hal yg saya khawatir saat mengajar anak yg pendiam atau malu mengungkapkan isi hatinya adalah khawatir anak ini trauma belajar sempoa yg akhirnya trauma brlajar matematika. Inilah tantangan terbesarkanku utk membuat 1 jam belajar sempoa dgnya harus dibuat menyenangkan, apalagi anak ini harus menempuh kemacetan utk sampai di tempat les sempoa ini.  Dan hal yg tampak menyenangkan adl setiap diakhir kelas ketika aku memberinya tebak2an soal bayangan matematika tampak raut wajah bahagianya saat dia bisa menjawabnya dg  betul. Ya....bahagianya aku saat melihat senyum indah dari bibir anak mungil ini.
Upaya lainku adalah sering berkomunikasi dg orangtuanya utk lebih mengetahui dan mengenal serta memahami anak ini. Dan terakhir adalah doaku utk anak ini, ya Robb bantu aku untuk membimbingnya dan Robbihabli minasholihin  Nak :)

Ku melihat anak ini Cerdas,walau dia pendiam (Kisah Anak2 hebat,bagian 4)

Suatu sore dpt WhatsApp Dari orangtua Murid sempoa kami seperti ini (anaknya kls 3 Dan baru 2 bln ikut sempoa) :

Bu Ela... Alhamdulillah Salma ga ikut remed bu..

Matematikanya juga ga remed.. Alhamdulillah..

Waktu belajar sblm ujian math kemarin salma bikin tabel perkalian atas inisiatifnya sendiri.. Saya tanya berkali-kali.. Ide dari mana.. Dia bilang dia mikir sendiri..

Jd katanya pas ujian math dia pertama-tama bikin tabel perkalian dulu.. Bagian perkalian yg dia lupa.. Dihitung dgn penjumlahan yg dia tandai dgn bulet2 itu.. Katanya spy ga salah hitung..

Jd pas perkalian, pembagian dan pecahan yg dia lupa dia akan lihat tabel itu..

Alhamdulillah dia bisa nyelesaikan masalah math yg mmg blm dia kuasai..

Alhamdulillah.. Kemampuan penambahan dan pengurangannya sdh lbh baik dari sebelumnya.. Dan sprtnya sempoa bantu dia untuk problem solvingnya.. Biidznillah..

Alhamdulillah.. Jazaakillahu khayran bu Ela.. ❤

#senang Dan bangga pada muridku yg Satu ini...walau pendiam, dia bagai Berlian yg sedikit saja digosok (distimulus) lgs tampak kilau cahayanya....setiap anak cerdas, Dan kecerdasan adl anugrah Allaah#

Tuesday, May 1, 2018

Alhamdulillah, kehadirannya membuatku belajar bgm menghadapi anak lelakiku (kisah anak2 hebat, bag 3)

Suatu pagi,baru saja sampe rmh setelah mengantar anak2 ke sekolahnya masing2....saat mau nutup gerbang,ada motor parkir di depan rumah. Lalu turunlah seorang ibu dan anak laki2nya kira2 usia 10th menghampiriku. Beliau pun bertanya padaku,betul ini tempat les Sempoa Cita....sambil beliau menunjukkan blogsempoa Cita di telp genggamnya.

Kamipun melanjutkan percakapan di dlm rmh,dan kutanya kenapa anaknya ingin les sempoa. Kata ibunya,dia kesulitan di pelajaran matematikanya terutama di pembagiannya. Lalu kutanya anaknya,sudah tahu ttg sempoa. Anaknya bilang....belum. Yuk kita coba belajar sempoa sekarang,di ruang belajar kami. Saat belajar,ku liat dan kuamati anak ini pandai dan sdh bisa diajak diskusi ttg bbrp hal yg kami perbincangkan saat itu. Ttg pelajaran matematika yg dianggap sulit olehnya yi teori Phitagoras,KPK dan FPB. Ttg pembagian yg masih bingung dll. Ya....sekilas dari pengamatanku anak ini cerdas linguistik dan matematikanya. Aku yakin anak ini bs menyelesaikan modul2 sempoa dg cepat. Itu kesan pertamaku padanya ��

Pertemuan 1,2 dan 3 anak ini terlihat senang dan semangat saat sempoa. Tiap awal pertemuan aq dan dia membuat kesepakatan mau sampe halaman berapa latihan sempoanya,diapun bs dg cepat memutuskannya (tdk ragu2). Tp dia tdk mau ada PR,padahal dia bs mengerjakan 10 soal Sempoa hanya dlm wkt 1,5 menit saja.

Pertemuan 4,5 dan 6,mulai berkenalan dg istilah sahabat kecil-sahabat besar...dia mulai menurun semangatnya dan selalu bilang,susah ini bu Ela. Iya Nak,ayo bu Ela terangkan perlahan dan bu Ela yakin kamu bisa. 10 soal pertama tdk pake wkt,10 soal selanjutnya mulai pake wkt lagi...dan ternyata dia bs menyelesaikan 10 soal hanya dlm wkt 2 menit saja. Lalu ku bersorak merayakan prestasinya,sambil berujar :"tuh kamu bisa khan dan cepat pula mengerjakannya". Dan diapun tersenyum lebar,runtuhlah rasa ragu akan kemampuannya. Satu persatu kami susun puzzle rasa percaya dirinya,dia hanya butuh pembuktian bhw dia bisa dan dia anak yg cerdas ��

Kecerdasan  datang dari NYA,doaku utk nya Robbihabliminasholihin Nak ��