Nonton bareng 24 Mei 2010

Nonton bareng 24 Mei 2010

Friday, June 12, 2009

Mailaikat Kecilku


Dulunya saya adalah ibu yang bekerja yang mempunyai waktu yang terbatas untuk dapat berinteraksi dengan anak karena disebabkan kegiatan sehari – hari untuk bekerja menghabiskan waktu saya selama 12 jam untuk berada di luar rumah. Walaupun dalam kondisi demkikian saya selalu berusaha untuk mengoptimalkan kualitas waktu yang ada bersama dengan anak saya. Disetiap ada kesempatan libur bekerja saya selalu melakukan permainan bersama anak yang membangkitkan emosional kedekatan antara anak dan orang tua juga untuk meningkatkan kemampuan daya pikir dan verbalnya.
Sejak awal masa pertumbuhan anak saya selalu memenuhi kebutuhannya. Semua pengetahuan itu saya peroleh dengan banyak membaca juga artikel dalam mejalah masalah tumbuh kembang anak sehingga saya dapat memberikan yang sepatutnya saya dapat berikan untuk anak saya. Mulai dengan memperkenalkan musik, terutama Mozart dan Beethoven dan juga musik lainnya yang dapat memperngaruhi alam bawah sadarnya.
Tetapi saya hanya dapat berencana dan berusaha. Saat anak saya berumur 2 tahun 8 bulan di tahun 2006 saya terkena penyakit tumor tulang belakang yang merusak hampir semua sistem siaraf, pembuluh darah dan menghancurkan tulang belakang saya. Secara langsung saya tidak bisa berinteraksi dengan anak karena sakit yang saya rasakan dan juga ketidak-mampuan saya untuk bergerak. Sejak Juni 2006 saya sudah tidak dapat melakukan aktivitas dengan sempurna dan pada Juli 2006 saya lumpuh dan harus dirawat di rumah sakit.
Perjalanan panjang pengobatan saya sampai 2008 dan menjalani 9 rumah sakit membuat anak saya tidak mendapat perhatian yang cukup dan cenderung bersikap nakal dan cepat menangis juga suka mencari masalah. Semua usaha yang dari awal saya lakukan menjadi sia-sia. Saat memasuki sekolah Taman Kanak – kanak, anak saya menjadi terlihat senang dan mulai beradaptasi dengan lingkungan tetapi saya tetap memiliki kendala tidak adanya keinginan anak untuk kembali belajar karena sekian lama bebas bermain tanpa ada batasan. Di sekolahnya ada pelajaran extra kurikuller “Sempoa” dan anak saya turut serta dalam kelas berhitung tersebut. Saya melihat perlahan ada perubahan dalam diri anak saya setelah mengikuti kelas tersebut. Keinginan untuk memegang buku pelajaran dan belajar kembali timbul dalam dirinya.
Saat ini anak anaka saya sudah menyelesaikan modul junior dan sebentar lagi akan menyelesaikan modul 1 Sempoa. Banyak perubahan yang terjadi, mulai dari kemampuan berhitung yang sangat maju dan juga keinginan untuk membaca dan menulis juga meningkat. Satu hal yang sangat jelas terlihat pada kemampuan analisa suatu masalah yang ada dalam diri anak saya sangat baik. Selain itu anak saya semakin belajar percaya dir dan bertanggung jawab dalam segala kepentingan pribadinya. Dan saya yakin hal itu akan sangat berguna bagi dirinya kelak. Saat ini saya tidak perlu lagi untuk bertanya apakah ada pekerjaan rumah yang diberikan guru padanya karena secara otomatis dia yang lebih dahulu memberitahukan dan mengerjakan sendiri dan saya hanya mengkoreksi saja jika dia membuat kesalahan.
Semua ini berkat pendekatan pengajaran tim pengajar sempoa yang baik di sekolah. Melihat kemajuan pesat yang dialami anak saya membuat saya tertarik untuk ikut mempelajari Sempoa juga. Bersama beberapa rekan saya mengikuti training mengajar sempoa dan saling berbagi masalah yang timbul dalam mengajar dan mencari cara penyelesaiannya. Saya mendapatkan 2 keuntungan melalui Sempoa selain keuntungan yang diperoleh oleh anak saya, pertama saya memperoleh pengetahuan tentang sempoa dan kedua saya mulai berinteraksi sosial kembali setelah 2 tahun selalu berada di rumah sakit.
Saat ini saya juga sudah mulai mengajar Sempoa di Taman Kanak – kanak. Terima kasih buat rekan rekan yang membantu saya dan buat tim pengajar Sempoa yang sudah membantu saya menyelesaikan masalah dengan anak saya sehingga sampai sekarang anak saya mempunyai keinginan yang kuat untuk terus belajar.

Berliana Siregar
Orang tua dari Edelwise Napitupulu
Siswi Taman Kanak – kanak Taman Indria kelas B

No comments:

Post a Comment